Apa Itu Ramalan Menurut Ahli Ilmu Hikmah

Menurut penuturan beberapa ahli ilmu hikmah, Alquran menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan ramalan dan perdukunan. Belum lagi permasalahan para peramal dan dukun yang mengaku menerima bisikan dan informasi tentang hal gaib dari jin.

Tuhan Yang Maha Kuasa melalui kisah Nabi Sulaiman AS membuktikan kepada umat manusia bahwa tuduhan terkait anggapan jin mengetahui fenomena gaib adalah salah. para jin yang dipekerjakan Nabi Sulaiman menaati perintahnya dan melanjutkan semua pekerjaannya hingga wafatnya Nabi Suleiman.

Jin tidak mengetahui kematian Nabi Sulaiman sampai rayap memakan tongkat yang disandarkan Nabi Sulaiman. Ini bukti kalau Jin memang tidak tahu menahu tentang hal gaib. Allah SWT berfirman dalam ayat 14 Surat Sabah:

Dalam kata pengantar kajian iman Islam, ia menjelaskan bahwa jin akan berusaha mencuri kabar dari surga. Namun, setelah kebangkitan Nabi Muhammad SAW, keamanan informasi menjadi lebih ketat dan hanya sedikit jin yang mampu mencuri berita dari surga.

Allah SWT berfirman melalui ayat 26-28 Surat Al-Jinn bahwa orang-orang yang datang kepada dukun dan peramal untuk menanyakan peristiwa yang telah terjadi maupun yang belum terjadi adalah orang-orang yang merugi.

Sumber : freepik.com

Apa Itu Ramalan Menurut Ahli Ilmu Hikmah

Ramalan merupaksn pernyataan tentang seperti apa seseorang di masa depan. Biasanya menunjukkan nama lengkap Anda, tanda zodiak, kebijaksanaan, tanggal lahir, tanggal lahir, horoskop, tarot, dll. Seolah hal itu benar-benar akan terjadi. Padahal, jodoh dan penghidupan adalah salah satu rahasia Tuhan.

Dampak dari percaya pada ramalan adalah keragu-raguan, kurang percaya diri, dan kurang semangat dalam mengambil keputusan, yang dapat berujung pada renggangnya hubungan. Oleh karena itu, banyak agama yang melarang mempercayai ramalan atau pergi ke peramal.

Menurut beberapa ahli ilmu hikmah, ramalan lebih “diperkirakan” berdasarkan pengalaman, pengamatan, dan pengetahuan. Ramalan tidak bisa serta merta memeriksa kehidupan seseorang. Islam dengan jelas menyatakan bahwa keyakinan seseorang bahwa ia mempunyai pengetahuan tentang fenomena supranatural adalah sesat dan bertentangan dengan ajaran Islam. Ketika keyakinan ini berkembang menjadi mencari petunjuk, maka itu menjadi dosa besar.

Informasi ini berdasarkan Shahih Muslim dan Musnad Ahmad yang diriwayatkan oleh banyak istri Nabi.

Di lain hari, disebutkan dalam Sunan dan Musnad Imam Ahmad yang menyatakan bahwa orang yang menguatkan perkataan para peramal dan dukun dianggap tidak beriman terhadap Al-Qur’an. Mengenai kewibawaan Abu Hurairah dengan rangkaian riwayatnya yang berasal dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda:
“Barangsiapa yang pergi ke dukun dan mempercayai apa yang dikatakannya, dia tidak bersalah atas apa yang diturunkan Muhammad.”

Bagaimana dengan ramalam yang benar?
Terkadang ada orang yang percaya bahwa ramalan para peramal dan dukun terbukti benar. Profesor Dr. Omar Suleiman Al-Asyqar mengatakan pernyataan mereka biasanya menyesatkan, talbis, pemalsuan yang dibuat-buat. Dengan kata lain, mereka mengatakan hal-hal secara umum yang mempunyai penafsiran berbeda.

“Kemudian kita akan mendapatkan penjelasan yang tepat tentang apa yang dikatakan.”

Sepanjang kitab Shahihain Jamu’al al Ushul karangan Ibnu al Atsir, hal ini dibahas dalam hadits riwayat Aisha. Semoga Tuhan berkenan padanya. Dulu, banyak orang yang meragukan ramalan para peramal dan dukun terbukti kebenarannya.

Rasulullah SAW bersabda, “Mereka (para dukun) bukanlah apa-apa.”

Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang mereka sampaikan kepadamu terkadang benar.”

Rasulullah SAW, semoga Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian, “Kebenaran ucapan telah diambil oleh jin dan dimasukkan ke telinga orang-orang suci, sehingga mereka mencampuradukkan kebenaran dengan seratus kebohongan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *