Sejarah dan Mitos Jasa Pelet Jaran Goyang

Jasa Pelet
Sumber : Freepik.com

Diceritakan oleh beberapa jasa paranormal, ilmu jasa pelet jaran goyang adalah salah satu ilmu pengasihan yang lebih tinggi, dan efeknya mempengaruhi orang lain. Bahkan sangat berguna dalam menaklukkan dan mengesankan lawan jenis.

Dalam sejarah spiritual, kesaktian ajian jaran goyang bukanlah mantra biasa yang bisa dengan mudah diremehkan.

Namun bagaimana sebenarnya jasa pelet jaran goyang yang begitu terkenal akan keefektifannya, berikut sejarah dan mitos mengenai ilmu pelet jaran goyang.

Sejarah dan Mitos Jasa Pelet Jaran Goyang 

Asal muasal jasa pelet jaran goyang adalah ajian yang diciptakan oleh pendekar bernama Ki Buyut Mangun Tapa, di kaki Gunung Merapi.

Ki Buyut Mangun Tapa sendiri adalah seorang yang sakti dan telah banyak melahirkan karya dalam bidang ilmu pengetahuan, mantra cinta dan kanuragan.

Ia menulis sebuah buku yang berisi berbagai rahasia ilmu cinta berjudul Asmara Mantra.

Menurut kepercayaan, kitab ini direbut oleh Nini Pelet dan digunakan untuk perbuatan jahatnya, sehingga Nini Pelet mampu menaklukkan banyak orang, termasuk raja-raja Jawa kuno, berkat ilmu dan kesaktian yang terkandung dalam kitab tersebut. dia.

Nama jasa pelet Jaran Goyang diambil dari hewan yang kemudian digunakan sebagai alat transportasi dan simbol kejantanan – kuda, yang disebut Jaran dalam bahasa Jawa.

Jaran Goyang berarti kuda goyang dan perilaku ini adalah kuda jantan yang menunjukkan kejantanan dan ketangkasan di depan kuda betina.

Jadi, dengan mengibas-ngibaskan atau menggoyang-goyangkan ekornya, ini dianggap sebagai upaya kuda jantan untuk memikat kuda betina. Ki Buyut Mangun Tapa demikian menjadikannya nyanyian kuda goyang dengan tambahan ilmu welas asih yang diciptakannya.

Saat itu cita-cita Ki Buyut Mangun Tapa adalah membuat jasa pelet jaran goyang dengan maksud untuk mempererat hubungan suami istri dan menjaga agar suami tidak selingkuh. Begitu juga agar sang istri tidak bisa dengan mudah dirayu oleh pria lain.

Selain itu juga untuk membantu generasi muda yang kehilangan pujaan hatinya dengan cara dipesona oleh orang lain yang menggunakan ajian butiran seperti Semar Mesem.

Namun, hal itu menimbulkan niat jahat karena ia seolah-olah mampu mengatasi ilmu kebajikan yang terdapat di tanah Jawa.

Nenek saya terdampar di pegunungan dan ingin mencari seorang pemuda di desa, jadi dia berusaha untuk mendapatkan ilmu ini.

Setelah mengalahkan Ki Buyut Mangun Tapa, dan mendapatkan jasa pelet jaran Goyan, seorang nenek bernama Pelet berhasil mengumpulkan pengikutnya.

Dipimpin oleh pengetahuan Nini Pelet, dia memberi kudanya bendera yang bergetar untuk bermain dengan wanita cantik, seperti yang diinginkan neneknya.

Sejak saat itu, ilmu yang terkait dengan welas asih dikenal sebagai ilmu pericles. Berdasarkan sejarah dan mitos nini pelet, orang-orang yang gemar mendalami kesaktian dikumpulkan dan diajarkan kepada murid-muridnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *