Sejarah Jasa Pelet Marongge Sumedang

Jasa Pelet
Sumber : Freepik

Bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah Jasa Pelet Marongge. Ilmu pengasihan yang dikenal dengan nama Pelet Marongge merupakan salah satu simbol Kabupaten Sumedang yang dikenal masyarakat luas.

Berbagai kalangan seperti birokrat, pengusaha, seniman dan masyarakat biasa datang ke Sumedang untuk mencari jasa pelet Marongge. Ilmu pengasihan ini sangat populer karena dikenal sangat efektif untuk meluluhkan hati seseorang.

Sejarah Jasa Pelet Marongge Sumedang

Namun dibalik ini semua, tidak semua orang mengetahui asal muasal jasa pelet Marongge yang terkenal ini. Menurut penuturan beberapa jasa paranormal, jasa pelet Maronge ini merupakan ilmu pengikat atau empati yang diperoleh seseorang setelah bertapa atau bertapa di makam keramat Maronge.

Namun, sangat jarang orang yang mau bermeditasi atau semedi di kuburan ini. Sebagian besar peziarah yang datang ke Makam Suci Marungu datang untuk melakukan tawasulan ataupun sekedar mengaji dan sembahyang bersama.

Makam inj Terletak di antara jalan Tolengas-Cijeungjing, bahkan menjadi salah satu objek wisata ziarah ini sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia.

Warga yang datang berziarah ke makam keramat ini biasanya mendambakan ilmu ini untuk kesaktian, baik untuk mencari pasangan hidup, pekerjaan, popularitas, atau kepentingan lain yang berhubungan dengan simpati.

Kehebatan nama Maronge memang sudah terkenal dari sisi esoterisnya, karena yang dikenal hanya keampuhan dan aura peletnya saja, menurut penuturan beberapa jasa paranormal.

Namun, menurut cerita masyarakat setempat, istilah maronge berasal dari dua kata: Merong dan Rengge. Merong berarti sinar cahaya dan Rengge adalah istilah Sunda untuk ranting bambu atau ‘merentang’.

Beberapa jasa paranormal mengatakan, jika perbukitan yang sekarang terkenal dengan Cincin Butir itu dulunya adalah rumah bagi empat wanita cantik Mataram, Mba Gabug dan ketiga adiknya, Mbah Setayu, Mbah Naibah dan Mbah Naidah.

Keempat wanita ini, terutama Mbah Gabug, adalah wanita yang luar biasa terkenal karena kecantikannya. Magnet cinta Mbah Gabug begitu besar sehingga buah ‘Kukuk’ yang dibuang ke sungai mampu kembali ke hulu untuk mendekatkan diri dengan Mbah Gabug.

“Ilmu pelet inilah yang dipunyai oleh Mbah Gabug dan dikenal sebagai ilmu Kukuk Mudik. ilmu Kukuk Mudik yang menjadi asal muasal dikenalnya jasa Pelet Marongge.

Oleh karena itu tidak heran bila pada saat itu banyak raja Tatar Sunda yang tertarik untuk berhasil menjaringnya.

Secara keseluruhan, tidak mudah untuk memiliki wanita cantik yang bernama mbah Gabug, karena ada persyaratan untuk bisa menarik “kukuk” yang dibuang ke sungai agar bisa melawan arus. Nyatanya, tak ada raja yang mampu memenuhi tuntutan Mbah Gabug

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *