Pelaris Usaha yang Paling Banyak dipakai

Pelaris usaha
Sumber : Freepik

Beberapa restaurant atau warung makan masih menggunakan pelaris usaha karena ketatnya persaingan di bidang kuliner. Mereka menggunakan jasa makhluk gaib untuk menjual produknya.

Umumnya, pedagang lapak pergi ke dukun atau “orang cerdas” yang memahami mekanisme berbagai pelaris usaha dengan makhluk gaib, secara khusus mengungkapkan permusuhan bisnis yang umum.

  • Celana Dalam Bekas

Meski terdengar menjijikkan, beberapa penjual menggunakan pakaian dalam bekas untuk mencoba meningkatkan penjualan. Pengusaha kuliner yang menggunakan jasa pelaris usaha ini biasanya memiliki gerobak di depan tokonya, lengkap dengan panci dan baskom untuk merebus bahan.

Pemilik usaha ini dkatakan mencuri pakaian dalam bekas dan memberikannya kepada dukun untuk diobati dengan mantra tertentu. Energi dari kotoran pada pakaian dalam bekas dikatakan digunakan oleh kurcaci dengan ekor dan mata melotot (manusia kerdil). membangkitkan kekuatan jin pelaris usaha berupa Makhluk ini dikatakan buang air kecil untuk membuat sup lebih enak.

  • Kain Kafan

Cara lain adalah dengan menggunakan selembar Kain Kafan pocong yang mati pada hari tertentu. Pengusaha kuliner ini biasanya harus mencurinya di kuburan orang. Mereka juga mengambil tanah kuburan untuk kemudian diberikan kepada dukun.

Sang dukun kemudian mengembalikan kain kafan dan makam kepada pengusaha memasak. Sedangkan tanah kuburan kemudian disebar di sekitar tempat usaha, lalu kain kafan dapat disimpan dan direndam dalam air setiap hari. Air ini kemudian dibuat sup untuk memasak dan air minum untuk disajikan kepada pembeli,” tulis isahtanahjawa. Konon cara ini bikin ketagihan pengunjung.

  • Ronggeng

Bagi yang bisa melihat makhluk gaib, beberapa tempat makan “curang” menampilkan adegan perempuan menari, yang diyakini sebagai rongeng yang membuat orang ketagihan saat datang ke suatu tempat makan.

Awalnya, pekerjaan memasak datang ke tempat Sherman, menyediakan media seperti air, nasi kuning, dan ketan yang diberikan kepada pelayannya, serta cara mengaktifkannya. Media tersebut kemudian didistribusikan ke tempat kerja. Untuk menarik perhatian pengunjung. Pengusaha kuliner juga perlu “memberi” Jin makan sesaji. Misalnya, setiap 7 hari sekali, setiap 35 hari sekali, atau saat bulan purnama.

  • Air dari Rendaman Luka

Pelaris usaha jenis ini dianggap menjijikkan karena menggunakan air luka orang yang menderita maag, diabetes basah, atau kusta. Persyaratan agar semakin berkhasiat yaitu dengan memberikam tambahan berupa gumpalan garam, dll.

Garam tersebut diolah oleh dukun, dimakan dalam porsi kecil dan dicampur dengan air hangat. Air ini digunakan untuk merendam kaki penderita penyakit kulit. Air digunakan sebagai campuran berbagai sumber makanan. Konon, pelaris usaha jenis ini adalah yang terbaik karena bisa sangat ramai dengan pengunjung karena makanannya terasa lezat.

  • Membunuh Bisnis Pesaing di Bidang Kuliner

Selain para pelaris usaha yang menghidupkan kembali bisnisnya sendiri, para pengusaha kuliner yangbberlaku curang biasanya menghancurkan bisnis kuliner pesaingnya. Metode yang paling umum adalah membuat restoran tampak tutup padahal sebenarnya buka.

Media yang digunakan berupa tanah dan kain kafan dari mayat yang dicuri dari pekuburan orang yang meninggal secara tidak wajar. Pengguna cara ini juga harus berinteraksi dengan jin yang masuk. Setelah mengaktifkan kain kafan penguburan dengan ritual khusus, tanah ini tersebar di lokasi sasaran. Sementara makanan cepat busuk di dapur, halaman depan menciptakan aura gelap untuk ruang makan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *