Asal Mula Hantu Kuntilanak Menurut Paranormal Tangerang
Menurut penuturan beberapa Paranormal Tangerang, Kuntilanak digambarkan sebagai makhluk yang jahat, menakutkan dan misterius. Entitas ini selalu digambarkan sebagai seorang wanita yang mengenakan pakaian mirip jubah dengan rambut panjang tergerai.
Pakaian yang dikenakan biasanya berwarna putih, namun bisa juga berwarna hitam atau merah. Warna jubah yang dikenakan makhluk Kuntiranak menandakan betapa “ganasnya” makhluk astral tersebut.
Menurut penuturan beberapa Paranormal Tangerang, konon katanya Kuntilanak selalu punya cara tertawa yang unik dan seram. Kuntilanak pertama kali muncul di Pontianak, Kalimantan Barat. Kisah mistis Kontiranak konon pertama kali terungkap pada tahun 1771, ketika kota ini didirikan di antara pertemuan dua sungai: Kapuas dan Landak. Sultan Sharif Abdul Rahim memimpin upaya pendirian kota di lokasi tersebut.
Pembangunan kota ini dianggap sebagai proyek strategis pada saat itu. Hal ini disebabkan letaknya yang berada di bantaran sungai dianggap sebagai landmark penting dalam jalur transportasi.
Bahan-bahan dari lingkungan alam digunakan dalam pembangunan kota, seperti batu dan kayu. Saat para pekerja sedang dalam perjalanan menebang pohon di dekat sungai untuk mendapatkan bahan bangunan, tiba-tiba mereka mendengar suara aneh dan tajam dari atas pohon yang tinggi.
Suara-suara menakutkan ini membuat para pekerja ketakutan dan mereka lari dari sumbernya. Bukan hanya para pekerja saja yang dilecehkan oleh kuntiranak, tapi juga masyarakat awam dan nelayan.
Menurut penuturan beberapa Paranormal Tangerang, keberadaan hantu Kuntiranak yang kerap meresahkan para pekerja dan navigator sungai pun sampai ke telinga Sultan Syarif Abdul-Rahim. Setelah itu, Sultan Syarif Abdul Rahim dan para pendukungnya menganggap
Menurut penuturan beberapa Paranormal Tangerang, Kuntilanak adalah roh jahat yang mengganggu ketentraman masyarakat dan memutuskan untuk mengusirnya.
Masyarakat setempat kemudian menyiapkan artileri untuk melawan Kuntilanak bersama Sultan Sharif Abdul Rahim. Keluarga Contilanac kemudian meninggalkan lokasi kota baru dan melarikan diri ke pedalaman setelah orang-orang menembak mereka dengan meriam.
Setelah Kuntilanak diusir, pohon tempat tinggal hantu tersebut ditebang dan digunakan untuk pembangunan Masjid Raya dan bangunan lainnya. Kota ini akhirnya diberi nama Pontianak, berdasarkan penyerangan Kuntianak yang terjadi pada masa pembangunannya.
Menurut penuturan beberapa Paranormal Tangerang, masyarakat mempercayai bahwa tokoh Kuntilanak berasal dari seorang wanita hamil yang telah meninggal atau seorang wanita yang meninggal saat melahirkan dan belum dilahirkan ke dunia. Tak hanya itu, Contiranak juga dikaitkan dengan wanita bermasalah. Wanita itu mengatakan dia melakukan kesalahan dan diusir dari rumah.
Kecantikan sang putri serta kepedihan karena kehilangan nyawanya dibayangi oleh kesengsaraan. Pada akhirnya, sakit hati yang ia rasakan mengubah kepribadian, perilaku, dan penampilannya.
Kemarahan menjerit karena marah dan kecewa, kesedihan menangis lalu tertawa. Kekecewaan membuatnya tidak mampu mengurus dirinya sendiri, rambutnya belang-belang dan acak-acakan, serta pakaiannya sobek.
Suatu hari, sang putri mencapai puncak penderitaannya dan meninggal secara mengenaskan. Karena kematiannya yang tidak wajar, hantu Kuntilanak bangkit kembali dari kematian. Hal pertama yang dia tuju ketika bangun adalah sebuah pohon besar di dekat rumahnya.